Senin, 25 November 2013

Rasi Bintang

A.  Rasi-rasi yang Terkenal
      Di belahan bumi selatan rasi yang terkenal, yaitu Rasi Pari/Gubug Penceng/Crux,                       Centaurus/Lanjar Ngirim, Argo, Rasi Canis Mayor, Rasi Virgo, Rasi Leo, dan Rasi                       Scorpio/Kalajengking. 
      Di belahan bumi utara rasi yang terkenal, yaitu Rasi Lyra, Rasi Biduk/Ursa Mayor, Rasi               Orion, Rasi Taurus, dan Rasi Pleyedes/Lintang Wuluh/Bintang Tujuh.



B.  Rangkaian Rasi-rasi Bintang/Zodiak
      Rangkaian rasi-rasi bintang merupakan sebuah lajur lingkaran rasi bintang yang lebarnya          16º terletak sepanjang ekliptika. Matahari dan semua planet-planet besar dan bulan selalu         terdapat pada lingkaran zodiak ini.

      Zodiak dibagi atas 12 bagian (tanda zodiak atau house), masing-masing berjarak ± 30º. Masing-masing tanda zodiak (house) tersebut diberi nama menurut konstelasi bintang yang ada di daerahnya. Zodiak artinya gambar binatang-binatang kecil seperti berikut.

  1. Rasi Aries - Ram - bintang hamai
  2. Rasi Taurus - Bull - bintang sapi jantan
  3. Rasi Gemini - Twins - bintang kembar
  4. Rasi Cancer - Crab - bintang mingkara
  5. Rasi Leo - Lion - bintang singa
  6. Rasi Virgo - Virgin - bintang mayang
  7. Rasi Libra - Scales - bintang neraca
  8. Rasi Scorpius - Scorpion - bintang kala
  9. Rasi Sagitarius - Archer - bintang pemanah
  10. Rasi Capricornus - Goat - bintang judai
  11. Rasi Aquarius - Water Bearer - bintang dawi
  12. Rasi Pisces - Fish - bintang hut

Ciri dan Bentuk Galaksi

A. Ciri-ciri Galaksi
Untuk membedakan galaksi dengan kabut kosmis atau nebula, yaitu sebagai berikut.
  1. Galaksi dapat terlihat jelas di luar jalur bintang Kali Serayu, jauhnya ribuan bahkan jutaan tahun cahaya dari matahari kita.
  2. Galaksi mempunyai cahaya sendiri.
  3. Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya sehingga mudah dikenal.

B. Bentuk-bentuk Galaksi

Berdasarkan bentuknya ada tiga macam galaksi:
  1. Galaksi Berbentuk Elips =) Dari bentuk ini ada yang berbentuk bola, di tengah-tengahnya terdapat tumpukan bintang yang padat dan ada pula yang berbentuk lensa, di tengah tebal di tepi pipih. Kira-kira 17% dari galaksi yang telah dikenal mempunyai bentuk elips.
  2. Galaksi Berbentuk Spiral/Pilin =) Galaksi spiral tampak seperti putaran api yang maha besar. Kirakira 80% dari galaksi ini sudah kita kenal, termasuk galaksi kita.
  3. Galaksi Spiral
  4. Galaksi Berbentuk Tak Beraturan  =) Nampak seperti bola-bola kecil yang berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Di antara ketiga bentuk tersebut strukturnya yang paling sempurna ialah bentuk spiral, yaitu sebagai berikut :
  • Mempunyai titik pusat sentral.
  • Lingkaran bintang yang bergerak mengelilingi sentralnya.
  • Piringan dengan lengan-lengan spiral yang selalu mengelilingi sentralnya.
          Pada galaksi berbentuk elips susunannya lebih sederhana, yaitu:

  • Mempunyai titik pusat sentral dan
  • Mempunyai lingkaran bintang yang mengelilinginya.


Galaksi

       Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu dimengerti. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun bintang, yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.    

       Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.

       Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas.

       Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap kemungkinan menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada di pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.

Minggu, 24 November 2013

Komet, Meteorid, dan Asteroid

Komet, meteor dan asteroid merupakan benda luar angkasa yang dapat menghantam sebuah planet. Objek asing ini sama-sama berasal luar angkasa, namun tahukah Anda detail perbedaan antara komet, meteor dan asteroid? 

A. Komet. Komet merupakan sebongkah benda luar angkasa yang mengandung es, batu dan debu. Selain itu, komet memiliki ukuran diameter beberapa mil serta mengorbit matahari. Puing-puing dari komet ialah sumber dari bermunculannya meteorid dalam jumlah besar. Sedangkan meteorid merupakan benda luar angkasa dengan kandungan batuan atau logam kecil.

B. Meteorid. Meteorid biasanya berukuran sebutir pasir atau batu besar. Objek ini bisa hadir dari serpihan komet atau asteroid.  Meteor merupakan sebuah meteorid yang memasuki atmosfer Bumi dan mengalami proses penguapan. Meteor seringkali di sebut sebagai bola api atau "shooting star". Selain meteor, terdapat pula penamaan meteorit. Meteorit ini merupakan sebuah meteor yang berhasil mendarat di Bumi. Benda luar angkasa ini sukses menghantam permukaan planet tanpa mengalami proses terbakar di atmosfer. Fenomena hujan meteor menunjukkan bahwa meteor dapat terlihat ketika Bumi melewati jejak puing yang ditinggalkan oleh komet. Sementara asteroid, merupakan objek luar angkasa yang umumnya berukuran lebih besar ketimbang meteorid.

C. Asteroid. Asteroid ini mengorbit matahari dan terbuat dari kandungan batu atau logam. Secara historis, batu luar angkasa yang berukuran lebih besar dari 10 meter ditetapkan dengan penamaan asteroid. 

Planet


     Planet di Tata Surya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu planet bagian dalam (inferior), dan planet bagian luar (superior). Pembagian ini berdasarkan letak planet. Jika planet tersebut ada di antara matahari dan abuk asteroid, maka masuk dalam planet inferior. Dan jika planet tersebut ada di luar, maka planet tersebut dinamakan planet superior. Dan berikut penjelasannya:

1. Planet Bagian Dalam

Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

A. Merkurius

Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.

Matahari

Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. 

Teori Pembentukan Tata Surya

      A.   TEORI NEBULA

•  Oleh   :  Immanuel Kant ( Jerman ) tahun 1755 
                  Pierre Simon de Leplace ( Prancis ) 1796 
•  Pada awalnya  ada kabut melayang-layang di antariksa, kemudian terjadi  penggabungan antara kabut-kabut tersebut
•  Pengumpulan kabut-kabut tersebut akan membentuk suatu tenaga akibat  suatu reaksi termonuklir yang terjadi dan digunakan untuk berputar . 
•  Pada bagian tengah pusaran  akan terjadi pemadatan gas menjadi suatu  bola gas besar
•  Bola gas tersebut akan terus menerus berputar  yang memepat pada bagian-bagian kutubnya. Dan melebar pada bagian ekuator
•  Sebagian gas akan menjauh dari  gumpalan intinya  dan membentuk gelang-gelang . Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat  yang merupakan cikal bakal suatu planet. Lalu terjadi lagi pembentukan  satelit . Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energi di seluruh tata surya.

Sejarah Penemuan Tata Surya

    Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.

Model heliosentris
dalam manuskrip Copernicus.
  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.

      Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.

     Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Tata Surya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.